Jumat, 31 Agustus 2018

MUHASABAH 35

31 Agustus 1984
Dimana saat itu ditengah malam hadir seorang bayi perempuan, dengan kondisi sehat dan sempurna. Betapa bahagianya disambut hangat oleh kedua orang tua dan keluarga.

Yup.....35 tahun yang lalu....
Bukan angka yang sedikit, tetapi sebuah angka berkurangnya waktu untuk bisa hidup menikmati dunia ini. Juga bukan angka yang banyak dalam merasakan pengalaman hidup, justru masih terus belajar memahami segala pengalaman yang sudah dan yang sedang terjadi.

Sedih.....di angka ke 35 justru disaat sedang merasakan kepahitan hidup, padahal seharusnya diangka 35 dimana orang itu sedang menjalankan sesuatu usaha untuk masa depan, diangka 35 seharusnya sedang berada ditengah-tengah keluarga kecil dikelilingi anggota keluarga yang komplit. Namun nyatanya hanya kepahitan yang ada, hanya ada keterpurukan yang terlihat, seperti macam orang tak berguna, keluarga yang berantakan, rumah tangga yang berkali-kali hancur.

2tahun sudah di hari lahir ini, pada posisi yang sama, posisi sedang berduka.....dikhianati oleh orang-orang yang sangat ku sayangi dan aku cintai.

Apa yang bisa aku banggakan?
Apa hasil dari hidupku selama 35 tahun ini?
Apa manfaat yang bisa aku berikan?
Rasanya saat ini hanya kesedihan, dan ketidakberdayaan yang kurasa.
Ku gagal dalam kehidupan ini, ku hanya membuat kesedihan dan kesusahan untuk anak-anakku, aku belum bisa menjadi ibu terbaik buat mereka.

Berbagai kata-kata motivasi ku dengarkan, ku yakini, bahkan ku jalankan, namun mengapa derajatku tidak meningkat, bahkan justru ku lebih terpuruk hingga kedalam jurang yang dalam. Berbagai hinaan dari orang-orang.

Ya saat inilah, aku benar-benar terperosok jatuh kedalam jurang yang sama kedua kalinya.....
Seolah-olah aku ini manusia yang tak berguna, aku ini manusia sampah, hingga seseorang melepaskan aku begitu saja, tak dihargai, tak dihormati.

Lelah....capek.....ingin berhenti.....berat untuk melangkah lagi kedepan....
Ya.....itulah perasaanku saat ini.

Tapi......aku masih punya iman....
Aku masih punya keyakinan...
Aku masih punya ALLAH....
Rencana terakhirku hanya bisa pasrah, berdoa dan meminta pada ALLAH, untuk hasilnya aku serahkan padaNYA, entah itu akan lama atau sebentar.
Aku ga tau, semua rahasiaNYA.
ya kembali lagi pada diri ini, ditahanlah semua rasa sakit, rasa kecewa, rasa sedih, rasa cemas. Memang berat, sangatttttt beratttt.
Ringan diri ini saat ditengah-tengah keramaian.
Namun berat saat diri ini sendirian.
Tapi ga mungkin aku harus selalu ada dikeramaian.

Ku harus yakin.....semua ini pasti berlalu, kesedihan ini pasti akan tergantikan. Karena ku yakin hidup ini ga akan selalu datar, hidup ini bergelombang.
Aku harus berubah....
Aku harus lebih baik dari kemarin...
Aku harus kembali percaya diri....
Aku harus kembali ceria.....

Ku tulis ini sebagai bukti, ada saat dimana aku benar-benar sedang di titik nol.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar