Minggu, 13 Januari 2019

Penyakit Pneumonia pada Anak



Keceriaan anak-anak merupakan dambaan setiap orang tua, anak yang sehat, cerdas dan aktif merupakan ciri-ciri anak dengan tumbuh kembang yang baik.

Untuk dapat mewujudkan anak menjadi sehat dan ceria, tentunya ada pengaruh dari cara perilaku asuhan orang tua, juga pengaruh dari lingkungan sekitar.

Saat ini banyak beragam penyakit yang mengintai pada kesehatan anak-anak, mulai dari sakit biasa seperti flu dan batuk, juga sampai penyakit berat yang dapat menyebabkan kematian.

Seperti yang ingin saya bahas mengenai penyakit berat, yang dapat menyebabkan kematian, jika tidak ditangani secepatnya.

Pernahkan kalian mendengar suatu penyakit yang di sebut PNEUMONIA?
Penyakit ini merupakan penyakit infeksi paru-paru yang banyak menyerang anak dibawah usia 5 tahun, penyakit inilah juga menjadi penyebab kematian utama pada anak di dunia dan termasuk di Indonesia.


Jaringan pada Paru-paru terkena infeksi akut yang berakibat pada gangguan fungsi Paru-paru dan resiko pada kematian yang disebabkab oleh bakteri, virus atau jamur. Paru-paru yang seharusnya berisi udara menjadi berisi cairan, inilah yg menyebabkan terjadinya terkena Pneumonia. Dan penyakit ini juga dapat menular melalui udara, jika si penderita batuk atau bersin bisa jadi akan mengeluarkan berbagai virus dan dengan mudah virus tersebut melayang di udara.

Ciri-ciri terkena penyakit Pneumonia yaitu ditandai dengan adanya gejala batuk disertai dengan sesak nafas dan nafas cepat, juga dapat menimbulkan demam dan menggigil, dan jika dibiarkan infeksi tersebut akan menyebar ke seluruh tubuh dan bisa menyebabkan kematian.


Pneumonia merupakan penyebab kematian tertinggi ke-2 pada anak usia dibawah 5 tahun setelah diare, juga mengalami peningkatan di setiap tahunnya sejak tahun 2007 ke 2013, dari 2,1% meningkat menjadi 2,7%. Sangat memprihatinkan, dan jika kesadaran masyarakat akan penyakit ini mungkin saja bisa menurunkan angka kematian.

Bahaya juga ya jika terkena pada anak kita. Karena itulah perlu pencegahan dan sekaligus memproteksi anak dari serangan penyakit ini, tentunya peranan orang tua dalam pengasuhan anak sangat mempengaruhi pada kesehatan anak.
Dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp. A

Ada beberapa hal pencegahan pneumonia yang dapat diterapkan di dalam rumah, yaitu :

  1. Selalu ciptakan rumah yang bersih.
  2. Udara didalam rumah juga harus bersih bebas asap rokok dan debu.
  3. Selalu lakukan cuci tangan dengan sabun.
  4. Ketersediaan air minum dan sanitasi.
  5. Menurunkan polusi dalam rumah.



Pencegahan lainnya yang didapat dari unit kesehatan adalah:

  • Pemberian imunisasi dasar lengkap dan tepat.
  • Pemberian vitamin A disetiap bulan Februari dan Agustus. Terdapat 2 jenis vitamin A, kapsul merah untuk usia 6-11 bulan, kapsul biru untuk usia 12-59 bulan dan ibu nifas.


Melindungi anak dari Pneumonia dapat dilakukan dari awal sejak bayi baru dilahirkan, tentunya kembali pada cara asuh orang tua, yaitu :

  • Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
  • Pemberian makanan pendamping ASI atau MP-ASI setelah usia 6 bulan.
  • Pemberian suplemen Vitamin A.


 Pneumonia itu selain dapat di cegah, juga dapat di obati. Sekarang ini pengobatan Pneumonia di pelayanan kesehatan dapat diakses dengan BPJS / KIS, yang dapat memudahkan masyarakat dalam memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan saat sakit.

Jadi, jika terdapat tanda-tanda pneumonia, segera lakukan pencegahan dengan langsung melakukan pemeriksaan pada unit pelayanan kesehatan.
Pneumonia dapat diobati jika cepat dilakukan pengobatan, jangan terlambat diobati apalagi sampai dibiarkan.

Mengobati anak yang sakit Pneumonia dan Diare dengan pengobatan yang tepat, yaitu :

  • Meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku dalam mengakses layanan kesehatan dan rujukan.
  • Meningkatkan perbaikan manajemen kasus pada tingkat fasilitas kesehatan dan komunitas
  • Menyediakan oralit, zinc, antibiotik dan oksigen.
  • Melanjutkan pemberian makan tambahan termasuk pemberian ASI sampai usia 2 tahun.


Sayangnya masih banyak masyarakat belum mengetahui tentang penyakit ini, dan masih banyak pula para ibu yang mengabaikannya.
Karena, jaman sekarang ini banyak para ibu yang tidak menyadari betapa pentingnya pemberian ASI eksklusif, selain untuk nutrisi penting untuk anak, ASI juga sangat berpengaruh pada tumbuh kembang si anak hingga dewasa.

Kesadaran kaum perokok pun masih sedikit, banyak penikmat rokok menikmati rokoknya di tempat-tempat umum yang terdapat anak-anak dan wanita hamil, padahal dampak dari asap rokok tersebut lebih berbahaya bagi orang disekitarnya.

Pentingnya perilaku hidup sehat keluarga dan masyarakat untuk pencegahan Pneumonia. Karena menurut penelitian, penderita Pneumonia rata-rata berasal dari keluarga yang anggotanya seorang perokok, juga dari rumah yang sering terpapar debu, juga tidak dilingkungan yang bersih.

Ayo kita sama-sama mencegah penyebaran Pneumonia, kita lakukan dengan membangun kesehatan anak dimulai sejak lahir, terutama dengan pemberian ASI eksklusif dan makanan-makanan bergizi.
Selina Patta Sumbung
Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik
Fb. Save The Children Indonesia
Twitter. @SaveChildren_ID

#FightforBreath
#StopPneumonia
#BerpihakPadaAnak




Cp :
Wa. https://bit.ly/2DYEPtG
IG. @selvijua31
Twitter. @selvijua31

4 komentar:

  1. Kecerian mereka kebahagian kita , siapa yangbtidak bersedih ketika buah hatinya sakit penyakit berbahaya

    BalasHapus
  2. Ternyata bahaya juga ya Pneumonia, mesti waspada sama gejalanya, terimakasih info menariknya

    BalasHapus
  3. Terima kasih tulisannya kak. Bermanfaat.

    BalasHapus
  4. Harus segera ditangani dengan serious. Anakku Dulu kena.

    BalasHapus