Minggu, 04 Oktober 2020

Yuukkk......Disiplin Covid-19 Ambyar




Kira-kira udah berapa lama nih pandemi berlangsung?

Yang mengharuskan kita dengan tiba-tiba merubah semua aktivitas, yang sekolah, yang bekerja rata-rata semua dilakukan dirumah aja.


Sejak bulan Maret 2020 pemerintah mengumumkan pasien pertama Covid-19, hingga mulai merubah kehidupan masyarakat secara drastis. Semua itu, tentu bertujuan agar menekan angka penularan dari Covid-19. Dan demi kebaikan kita semuanya.

Dan kenyataannya, angka penularan makin melonjak tajam. Hingga bulan Oktober ini, pasien positif Covid-19 sudah mencapai ratusan ribu jiwa. Dan selalu bertambah setiap harinya.

Apalagi ini terjadi bukan hanya di Indonesia saja, bahkan sudah mendunia. 

Apakah masih menganggap covid-19 hanya rekayasa saja?


Menurut pengalamanku, sekarang ini virus tersebut sudah makin dekat. Beberapa teman sudah ada yang terinfeksi, bahkan ada tetangga yang sudah lama dirawat. Harus lebih waspada dan tetap jalankan protokol kesehatan.


Untuk itu agar semua masyarakat lebih tahu apa itu Covid-19, kali ini aku akan membahas lebih rinci. Bagaimana bisa menularkan, tanda-tandanya dan juga apa yang perlu dilakukan untuk dapat terhindar dari Covid-19, serta bagaimana perilaku kita dalam menghadapi situasi pandemi.


Silahkan simak ulasan berikut ini!




apa itu Covid-19 ?


Biasa semua menyebutnya corona atau covid-19, yaitu Coronavirus Disease-2019 merupakan penyakit yang bisa menyebabkan gangguan pada pernafasan serta dari radang paru. Penyebab adanya penyakit ini dikarenakan oleh Infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2)


Gejala yang timbul dapat ditandai dengan berikut ini :

  • Demam diatas 37,3 derajat celcius.
  • Batuk dan Pilek.
  • Gangguan pernafasan atau sesak nafas.
  • Sakit pada tenggorokkan.
  • Mengalami letih dan lesu.



Memang tidak selalu gejala diatas dianggap terpapar covid-19, tetapi perlu adanya kewaspadaan, jika mengalaminya segera lakukan pemeriksaan intensif agar lebih cepat diketahui dan meminimalisir penularan.



Penularan Covid-19 juga melalui beberapa cara, mesti diketahui agar dapat dihindari dan diwaspadai.

- Droplet, melalui cairan yang keluar dari mulut atau hidung saat bersin atau batuk. Cairan tersebut dapat menempel dimana saja yang terdekatnya. Juga bisa melalui uang.

- Kontak langsung, saat bertemu orang yang positif Covid-19 dapat tertular jika berjabat tangan dan tanpa menggunakan masker.

- Memegang benda yang terdapat virus di benda tersebut.


Apalagi Coronavirus ini mengalami mutasi yang membuat ukurannya semakin lebih kecil, mudah melayang di udara yang dapat menempel dimana saja, apalagi jika tidak menggunakan masker tentunya akan lebih mudah masuk kedalam tubuh.


Protokol Kesehatan yang harus dilakukan meliputi 3M, yaitu :

1. Menjaga jarak aman.

2. Menggunakan masker.

3. Mencuci tangan.


Seringkali diingatkan dimana-mana tentang protokol kesehatan tersebut, tentu bukan hanya himbauan semata, melainkan wajib dilakukan dan diterapkan setiap harinya, karena dengan menjaga jarak aman saat kita berinteraksi dapat terhindar dari droplet virus.

Tujuan menggunakan masker untuk terhindar dan menyaring dari virus yang melayang-layang di udara.

Tujuan sering mencuci tangan agar tangan selalu bersih dari semua bakteri atau pun virus, karena tangan yang sering bersentuhan ke mulut atau pun ke wajah.



Perilaku dan Kebiasaan Baru.


Pada masa pandemi ini membuat masyarakat melakukan perubahan pada perspektif, sikap, dan perilaku masyarakat, seperti konsep bekerja, budaya hidup sehat, aktivitas belanja, dan lain-lain. Karena itulah perlu adanya gotong royong dan bersinergi semua masyarakat dalam menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19.



Kebiasaan baru yang dilakukan saat pandemi ini meliputi :

  • Gunakan masker, meski masih saja ada masyarakat yang tidak menggunakan masker.
  • Rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
  • Mengkonsumsi makan sehat dengan gizi seimbang.
  • Menjaga daya tahan tubuh, dengan istirahat yang cukup, rutin dalam berolah raga, bila terjadi stress kelola dengan baik, dan obati penyakit bawaan.
  • Hindari kerumunan demi menjaga jarak satu sama lain.
  • Berperilaku hidup sehat dan hidup bersih.
  • Lebih memperhatikan kelompok yang rentan terhadap Covid-19 seperti lansia, anak-anak dan ibu hamil.


Kebiasaan baru tersebut dilakukan untuk dapat menyesuaikan keadaan, agar masyarakat tetap produktif dan dapat menjalani kehidupan dengan aman meski berdampingan dengan Covid-19.


Pada adaptasi Kebiasaan Baru, berlaku pada semua tatanan kehidupan. Mulai dari dunia pendidikan, semuanya melakukan belajar dari rumah. Berlaku untuk semua jenjang pendidikan.

Selain itu untuk yang bekerja juga dilakukan hanya dari rumah, mulai dari perkantoran, pemerintahan, Swasta dan lainnya.

Tempat umum juga berlaku dalam kebiasaan baru, seperti tempat umum di bus, kereta api, kapal laut mau pun pesawat serta transportasi lainnya, yang saat pandemi seperti ini melakukan pembatasan penumpang agar dapat melakukan jaga jarak saat perjalanan menggunakan transportasi publik.

Tempat ibadah seperti Masjid, Gereja, Pura, Wihara serta lainnya, juga melakukan kebiasaan baru. Tetap jaga jarak saat beribadah dan dilarang berkerumun.

Pasar tempat berbelanja keperluan sehari-hari juga mengalami perubahan dalam menjalani Kebiasaan baru ini. Hingga terjadi penutupan jika terdapat kasus positif covid-19.




Untuk dapat melakukan kebiasaan baru, tentu dapat dimulai dari diri sendiri, serta dimulai didalam keluarga, karena keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil. Karena bila kita bisa disiplin dalam keluarga, tentu juga akan dapat disiplin dalam masyarakat.


Yang bisa kita lakukan pada saat masuk kerumah, agar terhindar dari virus, perlu melakukan hal ini :

- Melepas alas kaki dan meletakkan barang bawaan diluar sebelum masuk ke dalam rumah.

- Lalu bersihkan dengan menyemprot desinfektan, dan jangan lupa mencuci tangan dengan sabun.

- Saat masuk kedalam rumah, hindari menyentuh benda-benda didalam rumah.

- Segera bersihkan diri dengan mandi, mengganti baju bersih.

- Setelah selesai bersih-bersih, baru bisa berinteraksi dengan keluarga dirumah.



Tentu saat didalam rumah juga perlu melakukan kebiasaan baru, seperti berikut :

- Mengurangi berinteraksi dengan orang luar.

- Jaga kebersihan masker, seger cuci masker setelah selesai digunakan.

- Rutin membersihkan rumah setiap hari.

- Lakukan berjemur setiap hari, mulai pukul 10 pagi.

- Lakukan aktivitas seperti belajar melalui online.

- Mencuci tangan sesering mungkin apalagi saat setelah memegang uang atau memegang bemda dari luar.

- Melakukan istirahat yang cukup.

- Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

- Rutin berolah raga setiap hari.

- Selalu rilex hindari stress berlebihan dapat dengan cara membangun suasana rumah yang lebih enjo dan menyenangkan.


Setelah itu, perilaku saat diluar rumah juga mesti melakukan kebiasaan baru, yaitu :

- Memakai masker dengan benar.

- Pakai baju lengan panjang/jaket dan sepatu.

- Membawa keperluan membersihkan tangan seperti hand sanitizer.

- Melakukan jaga jarak aman mulai dari 1-2 meter jika berinteraksi dengan orang lain.

- Jangan sekali-kali menyentuh area wajah jika tangan belum dibersihkan.


Penggunaan Masker yang Benar.


Penggunaan masker pun banyak yang salah saat ini. Masker yang dianjurkan untuk pencegahan Covid-19 minimal berlapis 3.

Alasannya tentu karena virus Covid-19 ini berbentuk lebih kecil dan bukan hanya droplet, virus pun dapat melayang di udara, karena itu dapat dengan mudah menembus masker yang hanya berlapis 1, itulah alasan dilarang menggunakan masker scuba yang hanya berlapis satu, yang sistem penyaringannya masih rendah hingga kurang efektif.


Cara Merawat Masker Kain


Saat membuka masker juga tidak sembarangan, dilarang untuk menyentuh masker dibagian tengah masker, untuk meminimalisir virus atau bakteri yang tertinggal. Usahakan untuk memegang masker pada bagian tali saja.


Penggunaan masker di dagu juga tidak di anjurkan. Pada saat makan biasanya sering melihat meletakkan masker di bagian dagu, yang perlu dilakukan agar masker tidak tercemar dan dapat digunakan kembali, tips-nya adalah dengan menyediakan kertas yang terlipat 2, lepas masker dengan tetap memegang bagian tali, lipat masker dan letakkan di bagian dalam kertas yang terlipat.


Yuuk Disiplin COVID-19 Ambyar.

Pemaparan diatas bersumber dari dr. Riskiyana S. Putra, M.kes selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Dr. Riskiyana S. Putra, M.kes


Yang disampaikan pada saat berlangsungnya Seminar Online Bareng Blogger yang bertema "Yuuk Disiplin COVID-19 Ambyar"

Yang telah dilaksanakan pada Rabu, 30 September 2020 melalui zoom dan Youtube Live, dan dapat disaksikan kembali disini https://www.youtube.com/watch?v=aumwHll4uPg&t=6s


Dalam acara seminar online ini, juga dihadirkan narasumber  kedua yaitu Bunda Romi (Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi.)



Beliau memaparkan mengenai beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran diri dalam disiplin dan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi dan adaptasi kebiasaan baru. Karena pada saat sekarang ini masih banyak yang mengabaikan tentang pentingnya menjalani protokol kesehatan, masih banyak yang tidak menggunakan perlindungan diri seperti menggunakan masker, juga masih ada juga yang melakukan kerumunan dengan mengabaikan menjaga jarak, bahkan ada pula yang masih tidak peduli dengan kesehatan orang disekitarnya. Dan dari sikap tersebut membuat peningkatan penularan semakin bertambah tajam.


Pertama perlunya membentuk disiplin pada protokol kesehatan, mencakup 2 faktor,

- Internal :

  • Memperkuat Moral Virtue, seperti rasa Empaty, Hati nurani, Kontrol diri, Menghargai, Kebaikan, Tenggang rasa, dan Keadilan.
  • Proses belajar, disini perlunya pemahaman, dan sikap Afektif perlu merasakan konsekuensinya, selain itu juga termasuk Tingkah laku perlunya pembiasaan.


- Eksternal :

  • Perlunya penerapan aturan yang baku.
  • Perlu adanya contoh
  • Perlu adanya konsekuensi yang ketat juga relevan.



Setelah dibentuknya kedisiplinan pada protokol kesehatan, yang kedua perlu juga peningkatan kesadaran dan disiplin dalam diri, agar terus dapat dilakukan dan menjadi kebiasaan yang baru. Caranya yaitu :

  1. Perkuat Moral Virtue.
  2. Kenali manfaat 3M (Menggunakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun).
  3. Menerapkan kebiasaan secara konsisten.
  4. Dimulai pada diri sendiri, membangkitkan kesadaran diri.
  5. Bisa menjadi contoh dilingkaran terkecil di keluarga atau pun di lingkungan kerja.
  6. Hingga dapat menjadi contoh untuk di masyarakat sekitar dan dapat menjadi pengaruh positif.


Sebagai seorang blogger tentu harus mempunyai kesadaran diri dalam meningkatkan kedispilinan melakukan penerapan protokol kesehatan, karena dapat menjadi contoh yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya, selain itu menyebarkan informasi positif terkait protokol kesehatan, agar dapat diketahui oleh banyak orang. 

Dimulai dari diri sendiri dan dari hal terkecil, membiasakan diri untuk disiplin, sekaligus ikut berperan dalam menyebarkan pesan positif kesehatan gerakan nasional #SelaluPakaiMasker


#YukDisiplinCovid19Ambyar

#SeminarBarengBloggerDitPromkes


32 komentar:

  1. Sekarang tuh ada yang aneh sendiri kalo saya keluar nggak pake masker. Kayak ada yg kuranggggg aja. Mungkin ini yang disebut era kenormalan baru ya. Blogger pun memiliki tanggung jawab untuk mensosialisasikan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tetap sehat kita semua mbak.. :)

    BalasHapus
  2. Bermanfaat sekali sosialisasi seperti ini...Setuju jika, dimulai dari diri sendiri dan dari hal terkecil, membiasakan diri untuk disiplin, sekaligus ikut berperan dalam menyebarkan pesan positif kesehatan gerakan nasional #SelaluPakaiMasker. Jika semua ikut serta, patuh pada protokol kesehatan yang ada, Insya Allah pandemi akan berlalu segera. Aamiin

    BalasHapus
  3. Sedih kadang aku mb, karena kangen masa-masa dulu sebelum corona, tapi hidup harus maju ke depan dan kita sedang berjuang melawan corona yaa mb. Jadi harus banget menerapkan apa yang mb tulis nih, say hello aja, tidak bersalaman dulu yaa sekarang dan seterusnya sampai corona dinyatakan aman.

    BalasHapus
  4. Sekarang beneran memakai masker udah jadi kebiasaan baru bagi saya mba. Rasanya kalo keluar rumah gak pake masker kayak berdosa. Hihihi

    BalasHapus
  5. Setuju mba. Tadi malam aku pemeriksaan kehamilan. Ya ampunnnn pas keluar komplek ya, suka gemesssss banget aku ngeliat orang pada nggak pakai masker, lagi nongrong, dan rame-rame gitu. Ya Allah rasanya pengen aku jitak itu orang satu-satu biar sadar hiks. Rendah banget kesadaran masyarakat kita untuk pentingnya menjaga protokol kesehatan ini

    BalasHapus
  6. Sejujurnya, beradaptasi di masa sekarang tuh, bagi saya nggak seberapa ribet, maklum saya orangnya ribet sejak dulu wakakakaka.
    Yang agak menantang itu adalah, sesaat pulang dari luar, ampun deh kek abis dari medan nuklir, langsung ganti pakaian dan mandi.
    Untung jarang keluar, jadi nggak mandi mulu setiap saat :D

    Tapi kalau masalah pakai masker, cuci tangan, dari dulu masker dan hand sanitizer itu barang wajib di tas saya.
    Alhamdulillah anak-anak juga terbiasa rajin cuci tangan.
    Semoga kebiasaan baik yang dipaksakan sekarang bisa selalu berlanjut ya :)

    BalasHapus
  7. Setuju banget kak. Aku yang berkaca mata, agak susah kalau make masker. Soalnya mata berembun. Dan ambyar pemandangan. Jadi jarang kelaur rumah sih.

    BalasHapus
  8. Menjaga protokol kesehatan di masa pandemi ini memang penting ya. Semoga kita dan keluarga diberi kesehatan selalu sama Allah

    BalasHapus
  9. Saya was-was juga kalau saya sendiri atau suami n anak2 ada yang mengalami letih lesu, makanya sering2 saya sediakan makanan yang berpedoman pada gizi seimbang dan olahraga ringan, agar terhindar dari si Covid jahap

    BalasHapus
  10. Nah iya nih perilaku masyarakat dalam menghadapi virus ini masih kurang peduli ya..di lingkungan saya juga banyak tuh yang kalau masuk rumah dari berpergian ya biasa aja slonong boy langsung berinteraksi sama kelg. dirumah ga langsung cuci tangan, mandi dan ganti baju gitu heuehu serem liatnya..

    BalasHapus
  11. Kalau pas keluar rumah pakai masker, dan ada tetangga yg ngeliatin, tuh kayak gimana gitu. Karena di sini juga ada yg keluar walau jarak berapa meter dari rumah nggak pakai masker. Karena aku udah terbiasa pakai masker. Jadi keluar rumah pun jauh dekat ya pakai masker. Apalagi sepulangnya, perlu cuci tangan tuh. Nggak enak aja kalau nggak pakai masker dan nggak cuci tangan. Udah jadi kebiasaan, apalagi ditempa sama pandemi ini

    BalasHapus
  12. Semenjak adanya korona pola hidup saya mulai mengalami perubahan yg drastis harus bersih dan sering berolahraga. Dan selalu mematuhi protokol kesehatan

    BalasHapus
  13. Pengennya memang covid ini segera bye bye. Tapi masyarakat masih ada saja yang nakal. Masih saja ajak salaman. Jadi ke mana-mana memang harus baa hadsanitizer karena kadang rikuh menolak ajakan salaman

    BalasHapus
  14. Penting banget nih diingatkan gini kak. Soalnya yang saya perhatikan, ya emang udah pada gak peduli sama Covid-19. Gak pedulinya itu bikin pada gak menerapkan protokol kesehatan lagi. hiks

    BalasHapus
  15. Miris ya liat kondisi sekarang makin banyak yang abai dengan 3M ini, memggampangkan kondisi pandemi padahal angkanya makin naik. Makassar masih zona merah sampai sekarang.

    BalasHapus
  16. Uska dengan tulisannya. Sebagai blogger, setidaknya melalui tulisan ini kita bisa mengedukasi dan mensosialisasikan protokol kesehatan berupa gerakan 3M ya mbak, agar kondisi pandemi ini bisa segera teratasi

    BalasHapus
  17. Bener banget mba. Sekarang udah mulai lengah nih. Temen suami yang di kantor juga banyak yang kena. Harus selalu waspada ya.

    BalasHapus
  18. Follow back ya mba salam kenal. Hehe

    BalasHapus
  19. Aku dan keluarga udah biasa pakai masker tiap keluar rumah. Suatu hari, kami jalan-jalan naik motor trus nyasar ke gang kecil gitu. Kaget dong di sana ga ada yang pake masker. Orang-orangnya lagi santuy main layangan. Heuuu semoga sehat-sehat semuanya!

    BalasHapus
  20. Semenjak Maret 2020 aku lebih protektif banget sama keluarga di rumah urusan kebersihan dan kesehatan. Kebetulan juga kalau keluar rumah hanya untuk belanja kebutuhan mingguan, karena aku pilih belanja mingguan. Keluar rumah pun harus memperhatikan protokol kesehatan dan pilih supermarket yang gak terlalu ramai.

    BalasHapus
  21. pandemi ini tanggung jawab kita semua karena risikonya kita juga yang bisa nanggung.. suka gregetan sama orang2 yang abai gitu sama pandemi.. penjual2 di pasar tuh masih belum pada pake masker, hih kesel liatnya padahal mereka suka ngumpul2 gitu

    BalasHapus
  22. Gak tahu sampai kapan kondisi kayak gini, kita hanya bisa ikhtiar supaya selalu sehat gak sampai tertular dengan menjaga diri.
    Utamanya sih kalau gk urgent banget ya gak keluar dan kalau keluar pakai masker.
    Cuma gemesnya kdng ada org yg gk urgent banget eh keluar rumah, dengan alasan bosan doank, pdhl semua org kalau dibilang bosan ya bosan huhu

    BalasHapus
  23. Menurutku meski sudah ada vaksin pun kebiasaan baru seperti protokol kesehatan ini perlu di pertahankan deh. Soalnya ngga ada ruginya koq. Harus mulai terbiasa pokoknya.

    BalasHapus
  24. artinya buat mereka yang malas patuh protokol kesehatan nih ada yang salah sama empatinya ya mba, ngga peduli sama diri sendiri sih pilihan tapi kalo ngga pedulinya ngerugiin orang lain, hmm kesel.

    BalasHapus
  25. Jujur kalau aku nggak jauh beda kayak sebelum covid. Dari dulu udah sering pakai masker dan bawa hand sanitizer mbak. Bedanya mungkin sekarang lebih parnoan aja tiap terpaksa harus keluar rumah, pulangnya langsung mandi. Semoga aja orang-orang semakin sadar ya, aku prihatin sih sama nakes yang berjuang di garda terdepan.

    BalasHapus
  26. Covid-19 itu nyata. Namun dengan ilmu dan informasi serta disiplin menerapkan protokol kesehatan, insyaallah aman ya. KArena bagaimanapun kehidupan roda perekonomian tetap harus berjalan. Maka beberapa orang butuh keluar rumah, dll. Kuncinya disiplin dengan protokol kesehatan dan jaga daya tahan tubuh.

    BalasHapus
  27. Sepakat soal "perilaku" terhadap masker. Aku selalu gantu masker tiap keluar, paling ngga kalo keluarnya lebuh dari satu jam, hehe. Dan anti banget pegang masker bahkan masker itu selalu kusemprot pakai disinfektan kalau memang pas di luar kulepas misalnya saat mau wudhu.

    BalasHapus
  28. Harus banget disiplin & patuh dengan segala protokol kesehatan di masa pandemi seperti sekarang ini. Jaga diri untuk semua manusia di muka bumi

    BalasHapus
  29. memang wajib bgt disipilin mulai dari diri sendiri ya, apalagi pake masker. Padahal keliatan simple tp cara penggunaannya kadang msh banyak disepelekan -_-

    BalasHapus
  30. sekarang kalau mau keluar wajib ada masker, handsanitizer, tissue, duuh gpp deh ribet daripada kenapa-kenapa, toh juga ini lama-lama jadi kebiasaan dan bukan jadi baru lagi, menjaga kesehatan jauh lebih penting.
    semoga kita semua selalu diberi kesehatan, Aamiin.

    BalasHapus
  31. Udah mau jalan 8 bulan nih Covid di Indonesia....atau maah 9 bulan? Yang jelas, ke luar rumah tidak sebebas dulu yang langsung aja ngacir. Sekarang ada beberapa protokol kesehatan yang harus ditaati baik ketika akan pergi, saat bepergian, pun sampai di tempat tujuan.

    Ribet? Iyaa bangett buat saya. Tapi mau gimana lagi? Urusannya nyawa dan keluarga. Tapi disisi lain, bagusnya, kita jadi lebih aware degan kebersihan dan kesehatan diri.

    Terima kasih untuk tulisannya kak, smeoga kita sehat dan bahagia selalu :D

    BalasHapus
  32. Iya nih harus tahan diri untuk tidak bebersalaman dan berpelukan kalau bertemu :)

    BalasHapus