(Dari kiri ke kanan) KH. Habiburrahman El Shirazy, Lc, MA Dr. Bambang Widianto, S. S, M.S, M.E.S Dr. Helvy Tiana Rosa, M.Hum Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si |
Dimasa pandemi ini selain melumpuhkan segala aktivitas, membuat anak-anak juga kehilangan kesempatan untuk melakukan kreatifitasnya, dalam belajar dilakukan serba online, kesempatan bermain pun juga dibatasi.
Namun seiring berjalannya waktu, kita harus bisa beradaptasi dengan situasi saat ini, salah satunya dengan melakukan kebiasaan baru, menjalankan protokol kesehatan serta tetap menjaga kebersihan.Untuk dapat melakukan aktivitas pada anak-anak dan juga mengobati rasa bosan dan rasa jenuh, maka diselenggarakanlah sebuah acara untuk mengasah kreatifitas anak, selain itu sekaligus dalam rangka kampanye untuk Anak Indonesia Bebas Stunting.
Terselenggara "Festival Budaya Anak Ceria"
Yang berlangsung di kawasan Bintaro pada 27 November 2021 yang lalu, dengan diadakannya berbagai lomba kreatifitas seperti lomba menulis cerpen, lomba yel yel, lomba kolase gambar, dan lainnya.
Acara ini hasil dari kolaborasi antara Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam MUI serta Yayasan Al Hadi Day Care and Preschool.
Dalam acara ini hadir sebagai narasumber yaitu :
1. Dr. Bambang Widianto, S. S, M.S, M.E.S (Staf Khusus Wakil Presiden RI)
2. Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si (Dekan Fak. Psikologi UIN Jakarta)
3. KH. Habiburrahman El Shirazy, Lc, MA (Ketua LSBPI MUI)
4. Dr. Helvy Tiana Rosa, M.Hum (Wakil Ketua LSBPI MUI)
Masih dalam rangka Kampanye Anak Indonesia Bebas Stunting, maka dalam talkshow membahas mengenai stunting, yang disampaikan oleh Dr. Bambang Widianto.
Stunting merupakan suatu kondisi anak balita yang mengalami gagal tumbuh diakibatkan dari kurangnya gizi secara kronis, yang dampaknya anak memiliki tubuh terlalu pendek tidak sesuai usianya.
Kekurangan gizi yang mulai terjadi yaitu sejak anak masih dalam kandungan sang ibu, namun akan terlihat dampaknya saat usia 2 tahun.
Dalam hal stunting ini tentunya akan mengakibatkan beberapa dampak yang dialami oleh anak, seperti tingkat kecerdasan, rentan terhadap penyakit, yang tentunya akan dapat menurunkan produktifitas dan berefek pada peningkatan kemiskinan.
Stunting bisa disebabkan beberapa faktor yaitu :
- Pengasuhan, kurangnya asupan bergizi sejak masa kehamilan, selain itu juga kurangnya pemberian ASI secara eksklusif.
- Di daerah tertentu ada yang mengalami keterbatasan layanan kesehatan.
- Kurang akses makanan bergizi, hingga ibu hamil sering mengalami anemia, selain itu mahalnya makanan bergizi.
- Kurangnya air bersih dan buruknya sanitasi.
Berikut beberapa pilar untuk percepatan pencegahan Stunting.
Pilar 1
Komitmen dan visi kepemimpinan nasional dan daerah
Pilar 2
Diadakannya kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku
Pilar 3
Mendorong konvergensi program di tingkat pusat dan daerah
Pilar 4
Ketahanan pangan dan gizi
Pilar 5
Pemantauan dan evaluasi
Membicarakan masalah Stunting, juga berkaitan pada pola pengasuhan, yang disampaikan oleh Zahrotun Nihayah
Dimasa sekarang ini, anak-anak merupakan generasi digital native, karena anak-anak sudah mengenal dunia digital sejak lahir.
Apalagi dimasa pandemi, yang mengharuskan semua aktivitas belajar di geser menjadi sistem online, sehingga membuat anak-anak lebih sering berhadapan dengan gadget. Karena itu butuh pendampingan dari orang tua, dan orang tua harus bisa menambah pengetahuan tentang media digital, agar dapat mengarahkan anak tentang digital.
Dalam pengasuhan anak, bukan hanya sekedar tanggung jawab seorang ibu saja, melainkan peran penting seorang ayah. Kebanyakan ayah lebih sibuk dengan pekerjaannya mencari nafkah, hingga terabaikan kedekatan dengan sang anak. Ternyata perlu adanya kedekatan ayah dan anak agar tidak terjadi hal-hal seperti berikut :
1. Anak lebih mudah mengalami gangguan psikologis.
2. Tidak terpenuhi kebutuhan rasa aman.
3. Tidak terpenuhi kebutuhan kasih sayang.
Hasil dari sebuah penelitian dari University of Maryland School of Medicine, mengungkapkan bahwa anak yang didampingi sosok ayah akan memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, di acara Festival Budaya Anak Ceria, semoga dapat tersampaikan hal yang berkaitan dengan kesehatan anak kepada orang tua, agar kedepannya dapat dicegah penambahan stunting, Anak Indonesia bebas Stunting dan berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar