Selasa, 07 Mei 2024

Cegah DBD dengan #Ayo3MPlusVaksinDBD

 



Sudah menjadi perhatian khusus dalam mengatasi DBD dan sudah ada bukti nyata banyak sekali korban yang meregang nyawa dikarenakan Penyakit ini.

Di Indonesia sudah banyak kasus DBD dan tidak sedikit untuk kasus kematiannya.

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan biasanya sering terjadi pada musim penghujan karena air sangat mudah tergenang yang membuat nyamuk dapat dengan mudah berkembang biak. 

Penyakit DBD ini sudah sangat familiar terdengar apalagi jika musim hujan datang dan sudah terjadi meluas di berbagai provinsi.

 Lalu bagaimanakah cara mencegah dan mengendalikan DBD di Indonesia agar dapat menurunkan angka kasus DBD?



Pencegahan DBD melalui program pemerintah yaitu dengan
3M Plus program Pemerintah yaitu:

1. Menguras

Membersihkan atau menguras wadah tempat penampungan air seperti bak mandi, toren, ember dan lainnya. Selain itu juga tempat yang menjadi genangan air pembuangan seperti penampungan air lemari es, sisa air di dispenser dan lain-lainnya. Usahakan agar tempat-tempat tersebut tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD.

2. Menutup

Jika ada tempat untuk menampung air dianjurkan ditutup rapat agar nyamuk tidak mudah bersarang dan menjadi tempat berkembang biak di sana. Pastikan setiap wadah penampungan air ada tutupnya.

3. Mengubur

Mengubur barang bekas yang dapat dengan mudah menggenang air, yang dapat berpotensi nyamuk berkembang biak disana. Jadi sebaiknya jika ada barang bekas seperti botol plastik, bekas wadah dan lain-lain segera dikubur saja.


Setelah 3M lalu Plusnya yaitu upaya-upaya tambahan lain untuk pencegahan DBD misalnya seperti mengadakan gotong royong di masyarakat untuk bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar, juga dengan rutin memeriksa dan membersihkan tempat-tempat yang mudah tertampung air seperti bak-bak penampungan air, cek selokan air dan juga talang air.


Selain menjaga kebersihan, juga bisa dilakukan dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk, misal bisa mengoleskan anggota tubuh dengan lotion anti nyamuk atau pun saat tidur menggunakan penutup kelambu.


Proteksi diri yang terpenting tercegah dari DBD yaitu dengan vaksinasi, tentunya sudah mendapat izin edar dari BPOM


Vaksin DBD

saat ini Vaksin DBD sudah tersedia di Indonesia yang dapat diberikan oleh kelompok usia mulai dari 6-45 tahun. Untuk melakukan vaksin bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan, tentunya dapat melindungi menyeluruh dari DBD dengan Vaksinasi, karena DBD dapat mengancam jiwa.  





Dalam acara TalkShow dan Buka Puasa Bersama yang dihadiri media dan blogger, untuk membahas mengenai penyakit DBD dan pencegahannya yang juga dihadiri oleh:

Dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI.
Yang mengatakan bahwa “mengurangi kasus DBD ini masih belum optimal dilaksanakan, dikarenakan ada tantangan dalam pengendalian DBD, yaitu masih belum optimalnya pengetahuan oleh masyarakat tentang tanda dan gejala dini, apalagi sekarang ini cuaca yang tidak menentu kadang hujan dan kadang panas ini yang dianggap berbahaya karena air hujan yang tergenang akan menjadi sarang nyamuk dan semakin banyak nyamuk berkembang biak, jadi lebih aman kalau hujan terus-menerus ada setiap hari jadi Air genangannya selalu Terganti”.


Selain itu dr. Imran juga menyatakan dalam mencapai target nol kematian akibat dari dengue di tahun 2030 diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat dan dilakukan mulai dari tingkat terkecil yaitu keluarga, jika semakin banyak keluarga bergerak maka akan membantu mendekati target.

Menurut data yang disampaikan dr. Imran bahwa sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024 terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian.
Apalagi di bulan Maret ada beberapa daerah sudah menetapkan KLB atau kondisi luar biasa Seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kabupaten Nagekeo.
Karena itu implementasi 3M plus masih menjadi peran penting serta cara pencegahan yang inovatif yaitu dengan Wolbachia dan Vaksin DBD.




Dalam acara ini juga hadir Presiden Direktur PT Takeda Inovatif Medicines yaitu Andreas Gultknecht yang dengan bangga memberikan sambutan serta mengumumkan atas pencapaian meraih penghargaan dari ajang PR Indonesia Awards 2024 dari kategori program Corporate PR untuk perusahaan swasta. Tentunya mendapatkan pengakuan dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia bersama Kementerian Kesehatan RI.

Andreas juga mengatakan “Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia”.

Takeda Pharmaceutical Company Limited adalah perusahaan Biofarmasi terkemuka berbasis nilai, penelitian dan pengembangan dari Jepang termasuk dalam pengembangan vaksin.

Untuk membentuk Pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerjasama serta meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD untuk tujuan mengajak masyarakat semakin paham tentang DBD serta tindak pencegahannya termasuk upaya inovatif seperti Wolbachia dan vaksinasi, karena dengan vaksinasi dapat mencegah 3,5 hingga 5 juta kematian setiap tahun.

Dengan menjalankan 3M plus dan vaksin DBD sudah cukup efektif mencegah dari DBD, karena itu dianjurkan untuk seluruh lapisan masyarakat agar dapat menjalani hidup sehat dan bersih serta dapat melakukan #Ayo3MplusVaksinDBD agar Indonesia sehat bebas dari penyakit DBD.

6 komentar: